5 Hal Ini Menurunkan Imun Tubuh!

Riau - Pandemi Covid-19 masih saja menghantui masyarakat umum dan pemerintah hingga saat ini.   Karena nya untuk mencegah penulara...

Saturday, March 21, 2020

5 VIRUS YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

Riau - Virus adalah mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. 

Virus hanya dapat bereplikasi(menggandakan diri) didalam sel mahkluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. 

Semua bentuk kehidupan dapat di infeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan bahkan manusia. 


 

Ketika tidak berada didalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion.

Virion terdiri atas materi genetik berupa asam nukleat (DNA dan RNA tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid.

Saat ini dunia sedang ditakuti oleh wabah virus COVID-19(Corona Virus Disease 2019) yang terjadi pertama kali pada Desember 2019 lalu. 

Virus corona pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia di Wuhan, China pada Desember 2019.

Empat bulan kemudian, virus ini pun menjadi pendemi. Sudah lebih dari 100 negara melaporkan adanya warga negara yang terjangkit virus ini, termasuk Indonesia.

Jika flashback sedikit tentang virus, bukan cuma Covid-19 yang membuat dunia gempar, tapi ada beberapa virus lain yang pernah mengguncangkan dunia dikarenakan angka kematian nya sangat besar.

Berikut virus-virus yang pernah menggemparkan dunia beberapa tahun terakhir. 


1.  Flu babi atau swine flu, adalah istilah salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1.

Nama babi ini muncul karena gen virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan penyakit flu pada babi.


Babi merupakan binatang yang rentan terhadap virus influenza, termasuk yang menyerang manusia dan unggas, serta berpotensi terinfeksi berbagai varian virus disaat yang bersamaan.

 Jika varian virus tersebut mengakibatkan penyakit pada manusia, kemudian dengan mudah menyebar ke orang lain, influenza ini dapat menjadi pendemik.

 Hal ini yang terjadi pada saat tahun 2009 lalu, yaitu penularan virus influenza A (H1N1) atau dikenal flu babi secara Global.



2. Virus Ebola, Ebola adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus. Ada 5 strain virus Ebola yang 4 diantaranya menyerang manusia. 

Virus Ebola menyerang sistem imun dan organ lainnya, terutama sel pembeku darah. 

Pada akhirnya infeksi ini menyebabkan pendarahan yang serius dan tidak terkendali. Virus Ebola pada tahun 2013, sempat mewabah dan menyebar di sejumlah negara di Afrika Barat. 

Ada 13.567 kasus Ebola dengan jumlah korban meninggal sebanyak 4.991 jiwa. 

Penyebaran virus tersebut melalui hewan ke manusia atau antar manusia melalui kontak langsung dengan korban yang terjangkit.



Menurut WHO, virus Ebola berasal dari keluarga virus Filoviridae. Sekitar 90 persen dari pasien yang terinfeksi virus ini tidak dapat bertahan hidup karena keganasan nya. 







3. Flu Burung, Flu burung merupakan penyakit yang sempat mewabah di tahun 1997 dan 2013. Hingga saat ini terdapat dua jenis virus flu burung yang menginfeksi manusia yaitu virus H5N1 dan H7N9. Virus ini mewabah di daerah Asia, Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara di Eropa.



 

Virus yang pertama kali adalah H5N1 pada tahun 1997. Kemudian di tahun 2013, virus H7N9 ditemukan dapat menginfeksi manusia.

 Selain kedua virus tersebut, terdapat virus-virus lain yang dapat menginfeksi manusia yaitu H9N2, H7N7, H6N1, H5N6 dan H10N8. Virus flu ini menyerang baik unggas liar maupun unggas yang diternakkan.


4. Virus MERS, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan penyakit pernafasan yang pertama kali dilaporkan terjadi di Saudi Arabia pada tahun 2012.

 Menurut WHO, hingga akhir Mei 2014, sudah 636 kasus yang dikonfirmasi positif MERS dan 193 diantaranya meninggal.

 MERS disebabkan oleh anggota keluarga virus corona (coronavirus) yang diberi nama MERS-CoV. 



Mers menyebar dari orang sakit (terjangkit) ke orang lain melalui kontak dekat, seperti merawat atau tinggal dengan orang yang terjangkit. 

Cara penularan MERS yang paling memungkinkan adalah melalui percikan kuman ke udara akibat batuk/bersin (droplet). 


5. Virus Corona COVID-19, Penyakit Corona Virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang menular disebabkan oleh SARS-CoV-2 salah satu jenis coronavirus. 

Penyakit ini menyebabkan pandemi coronavirus 2019-2020. Penderita Covid-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. 

Sakit tenggorokan, pilek atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan secara umum. 

Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pneumonia dan kegagalan multiorgan. 




Infeksi menyebar dari satu orang terjangkit ke orang lain melalui droplet (percikan) dari saluran pernafasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. 

Waktu paparan virus hingga terjadinya gejala yaitu sekitar 1-14 hari dengan rata-rata 5 hari baru kelihatan gejalanya.

 Dikutip dari Liputan6.com yang mengupdate data tentang penderita penyakit Covid-19 secara global. 


Wednesday, March 18, 2020

Fakta Tentang COVID-19 Menurut WHO

Riau - Dikarenakan informasi tentang COVID-19 banyak beredar tidak jelas sumbernya, maka WHO mengeluarkan beberapa bantahan beberapa informasi yang beredar dimasyarakat sekarang. 

Dalam hal ini jangan mudah percaya dengan infomasi dari pihak manapun tanpa validitas resmi.




Berikut informasi dari WHO :



  1. Iklim cuaca panas dan lembab (seperti Indonesia) tidak bisa mencegah Coronavirus. 

Sunday, March 15, 2020

Cara Menyikapi COVID-19 Sesuai Ajaran Islam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه


Riau - Sehubungan dengan Global Pandemi COVID-19, ada kisah dari sejarah Islam yang menarik untuk kita semua selaku umat Islam. 

Wabah penyakit dalam sejarah Islam dan bagaimana kita harus menyikapinya.




Hari ini umat manusia harus dihadapkan pada masalah bumi ini yang sekarang sedang sekarat, yaitu sebuah virus /wabah yang tidak terlihat. 

Wabah ini membuat seisi bumi takut dan sangat khawatir. 

Yang membuat semua kekuatan/kekuasaan, dan kesombongan bertekuk lutut, lumpuh, dihadapan kekuasaan ALLAH SWT

Memang begitulah sunatullahnya, ALLAH SWT menghancurkan tingginya kesombongan dunia dengan sesuatu yang kecil (virus) agar runtuh dengan sehina-hinanya, seperti raja Namrud yang mati diazab ALLAH SWT dengan seekor nyamuk.

Tapi masalah bumi ini adalah masalah muslimin juga, bagaimanakah kita seorang muslim menghadapi kepanikan yang diakibatkan oleh Corona Virus ini??? 

Karena sampai saat ini sebagian dari kita masih menganggap remeh dan pasrah akan penyakit ini, malah ada juga yang sangat berlebihan menanggapinya sampai tidak mau berjabat tangan.

Indahnya Agama Islam, karena semua masalah ada solusinya sesuai dengan Al-Quran & Sunah Rasulullah SAW. 

Dalam kebingungan kali ini pun kita diberi petunjuk. Berikut kisah khalifah Umar bin Khattab ra. untuk menambah ilmu pengetahuan kita dalam menghadapi/menyikapi COVID-19.


BACA JUGA : 5 CARA MENCEGAH COVID-19


Pada Tahun 18 Hijriyah...
Hari itu Khalifah Umar bin Khattab ra. bersama para sahabatnya berjalan dari madinah menuju negri Syam. 

Mereka berhenti di daerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena mendengar ada wabah Tha'un Amwas yang melanda negri tersebut. 

Sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan. Abu Ubaidah bin Al Jarrah, seorang yang dikagumi Umar ra. sang Gubernur ketika itu datang ke perbatasan untuk menemui rombongan. 

Dialog yang hangat antar para sahabat, "apakah mereka masuk atau pulang ke madinah??" tanya salah satu sahabat. 

Umar yang cerdas meminta saran muhajirrin, anshar, dan orang-orang yang ikut Fathu Makkah. Mereka semua berbeda pendapat. 

Bahkan Abu Ubaidah ra. menginginkan mereka untuk masuk, dan berkata "mengapa kalian lari dari takdir ALLAH SWT???" Langsung ditanggapi oleh Umar ra. dan bertanya, "jika kamu punya kambing dan 2 petak lahan yang satu subur dan satunya kering, kemana engkau akan arahkan kambingmu??" tanya Umar ra. Sembari Abu Ubaidah ra. berpikir, Umar ra. pun menjawab "Jika ke lahan kering itu takdir ALLAH SWT, dan jika ke lahan subur itu juga takdir ALLAH SWT. 

Sesungguhnya dengan kami pulang, kita hanya berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain." jawab Umar ra.

Akhirnya perdebatan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf ra. mengucapkan hadist Rasulullah SAW, "Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri, maka jangan kalian memasukinya. 

Dan jika kalian berada didaerah tersebut (daerah yang terjangkit wabah/virus) janganlah kalian keluar untuk lari darinya. 
(HR. Bukhari & Muslim).

Akhrinya mereka pun pulang ke Madinah, Umar ra. merasa sangat sedih ketika meninggalkan sahabat yang dikaguminya, Abu Ubaidah ra. 

Beliau pun menulis surat untuk mengajak nya ke Madinah. Namun beliau adalah Abu Ubaidah ra. yang hidup bersama rakyatnya, dan wafat bersama rakyatnya. 

Umar ra. menangis ketika mendengar kabar bahwa sahabatnya Abu Ubaidah ra. Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr, dan sahabat-sahabat mulia lainnya radiyallahuanhum wafat karena wabah Tha'un dinegeri Syam. 

Pada akhirnya wabah tersebut berhenti, ketika itu Syam dipimpin oleh sahabat Amr bin Ash ra. Berkat kecerdasan beliau negeri Syam terselamatkan dari wabah ini, Amr bin Ash ra. berkata pada rakyatnya, "Wahai rakyatku, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. 

Jauhilah dan berpencarlah dengan menempati gunung-gunung disekitar negeri ini." Dengan cermat mereka pun mendengar nasihat dari Amr bin Ash ra. dan berpencar menempati gunung-gunung sekitar negeri Syam. 

Tak berselang waktu lama, wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak menemukan bahan bakar untuk berkobar lagi. 


Lalu, belajar dari bagaimana orang-orang terbaik itu bersikap dalam menghadapi musibah atau ujian dari ALLAH SWT dengan panduan oleh Rasulullah SAW.

Pertama, karantina sebagaimana sabda Rasulullah SAW diatas, maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal. 

Mengisolasi daerah yang terkena wabah dan beberapa negara Islam sudah menjalani nya sesuai ajaran Islam. 

Namun ada negara yang malah menyuruh orang-orang untuk berkunjung masuk karena dalih ekonomi dan pariwisata. Semoga ALLAH SWT melindungi penduduk negara tersebut.

Kedua, Bersabarlah. Karena Rasulullah SAW bersabda : "Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. 

Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum mukminin. Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang ALLAH SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid. 
(HR. Bukhari dan Ahmad).


Masya Allah, ternyata mati syahid lah balasan dari pelajaran tersebut, merupakan sesuatu yang didambakan umat muslimin. 

Maka, sabar dan tanamkanlah keyakinan tersebut. Jika takdir ALLAH SWT menyapa kita, berharaplah syahid. Aamiin.

Ketiga, berbaik sangkalah dan berikhtiarlah. Karena Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah ALLAH SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya. 
(HR. Bukhari)


Seperti kisah di atas, Umar bin Khattab ra. berikhtiar menghindarinya serta Amr bin Ash ra. berikhtiar untuk menghapus wabah tersebut (atas izin ALLAH SWT).

Yang terakhir, sebagaimana solusi dari Amr bin Ash ra. untuk berpencar, menjaga jarak dari keramaian dan menahan diri untuk tetap dirumah. 

Cara inilah yang banyak ditiru oleh dunia luar, mereka menyebutnya Social Distancing.

Semua itu sudah ada solusinya, Solusi langit dan solusi bumi. Ikhtiar dengan karantina dan menjaga diri dari keramaian. 

Selama ini sudah banyak dilakukan oleh negara-negara Islam bahkan negara barat sana. 

Namun mereka tidak punya solusi langit, Bersabar, Yakin dan berbaik sangka akan ketetapan ALLAH SWT, berdoa dan bahkan janji akan gelar Mati Syahid jika kita melakukan itu semua dengan ikhlas. 


Semoga kita senantiasa dilindungi oleh ALLAH SWT dan bertemu kembali ditempat terbaik di SurgaNya. Aamiin.


MARI LAWAN COVID-19!!!









Most Popular Post